ESAI | PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, EFEKTIVITAS DAN MENTAL MAHASISWA PADA BELAJAR DARING ERA PANDEMI COVID-19
Pandemi Covid-19 atau Corona
Virus Disease 2019 merupakan virus yang muncul di kota Wuhan, provinsi Hubei,
China. Mulai merebak pada akhir bulan Desember 2019 dan menyebar sangat cepat
ke negara-negara dunia termasuk negara Indonesia. Saat ini tercatat per tanggal
30 November 2020, jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 sebanyak 62.195.274 jiwa
dunia, sedangkan di Indonesia tercatat jumlah kasus positif covid-19 mencapai
538.883 jiwa, jumlah pasien yang sembuh mencapai 450.518 dan pasien yang
meninggal mencapai 16.945. Dengan kondisi tersebut pemerintah melakukan
berbagai macam cara melalui kebijakannya untuk memutuskan mata rantai
penyebaran virus corona, salah satunya menetapkan work from home
(bekerja dari rumah). Sehingga, mengharuskan pembelajaran juga dilakukan dari
rumah. Pembelajaran jarak jauh atau dari rumah dilakukan dengan media daring
(dalam jaringan) atau dikenal dengan Sistem Pembelajaran Daring (SPADA).
Pembelajaran ini tidak hanya diterapkan di sekolah, bahkan ke perguruan tinggi,
dengan memakai berbagai macam alat teknologi informasi seperti ponsel, komputer
maupun laptop (Sibuea, 2020). Sebagaimana pada keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia tentang Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yaitu Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19) (Khasanah, 2020).
Dalam belajar daring (online)
ada banyak media yang menyediakan jasa belajar secara online seperti platform
Google Classroom, Ruang Guru, Google Meet, Zoom Meeting,
dan lain sebagainya. Dari sekian banyak platform yang menyediakan jasa
belajar daring, salah satunya dapat melalui media sosial (medsos). Pilihan
pembelajaran daring juga bersamaan dengan penggunaan media sosial untuk
menunjang pencapaian pembelajaran (Fitriyani, 2020). Menurut Laughey (2007)
mengemukakan bahwa media sosial tersusun atas dua kata yaitu “media” dan “sosial”.
Media diartikan sebagai alat komunikasi, sedangkan sosial sebagai kenyataan
sosial bahwa setiap individu/seseorang melakukan aksi untuk kontribusi ke
masyarakat. Media sosial sebagai alat komunikasi yang digunakan seseorang dalam
proses sosial di masyarakat. Menurut data yang diliris Kemenkominfo bahwa
jumlah pengguna internet pada tahun 2019 sampai kuartal II 2020 mencapai 196,7
juta pengguna meningkat sekitar 8,9% atau 25,5 juta pengguna dari tahun
sebelumnya sebanyak 171 juta pengguna. Peningkatan ini salah satunya
dipengaruhi faktor usia pengguna yang lebih muda. Dengan demikian, penulis tertarik
untuk mengambil topik tersebut guna melihat bagaimana pengaruhnya terutama
media sosial terhadap berpikir kritis, efektivitas dan mental mahasiswa pada
belajar daring era pandemi Covid-19.
Dalam kondisi seperti ini
mahasiswa dituntut untuk berpikir ktritis guna dapat bertahan dan beradaptasi
dalam sistem belajar baru secara daring. Menurut Halpern (2013) berpikir kritis
merupakan salah satu dari kemampuan 6 C for host yang berisi yaitu communication,
collaboration, compassion, critical thingking, creative
thingking, computation logic, adaftive flexsible, leadership,
reading skill, dan writing skill. Dimana tujuan berpikir kritis
adalah mahasiswa mampu berpikir mendalam, logis dan disiplin dalam mempelajari
materi pelajaran serta menjadi tantangan di abad 21 untuk lulusan yang memiliki
kemampuan 6 C for host. Dalam hal ini kemampuan berpikir kritis mahasiswa
perlu dimiliki guna mengolah berbagai informasi yang didapat melalui penggunaan
media sosial. Pada Pendidikan sendiri kemampuan berpikir kritis diperlukan
untuk mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan dimasa depan (Nadeak,
2020). Pada penelitian yang dilakukan Bernadetha Nadeak, dkk (2020) bahwa
penggunaan media sosial oleh mahasiswa cenderung baik dan kemampuan data kritis
mahasiswa cederung tinggi serta dengan pencapaian pembelajaran yang tinggi.
Dimana hubungannya positif dan signifikan.
Pengaruh penggunaan media sosial
juga dapat dilihat dari efektivitas mahasiswa dalam pembelajaran secara online.
Dikarenakan merebaknya pandemi membuat belajar dilakukan dengan jarak jauh
melalui sistem daring. Namun yang menjadi fokus perhatian tetap hasil dari
pembelajaran itu sendiri. Dalam hal ini efektivitas diperlukan guna mencapai
sasaran pembelajaran. Salah satu tujuan capaian pembelajaran yaitu mahasiswa
memiliki kemampuan 6 C for host yang sebelumnya dijelaskan. Dalam sebuah
penelitian menyebutkan bahwa media sosial memberikan pengaruh yang cukup
signifikan terhadap efektivitas mahasiswa dalam pembelajaran baik offline
maupun daring. Salah satu yang meneliti yaitu Rianingtias, dkk (2017)
menjelaskan bahwa hasil dari penelitian tersebut pengguna media sosial untuk
capaian pembelajaran pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Malang adalah efektif.
Dengan adanya perubahan yang mendadak di segala aspek kehidupan termasuk juga pembelajaran membuat mahasiswa harus beradaptasi pada kondisi seperti ini, tidak terkecuali kesiapan mental untuk menghadapinya. Pembelajaran jarak jauh atau secara daring menjadi pilihan utama dalam proses belajar dengan menggunakan teknologi yang maju sekarang ini. Meskipun sistem pembelajaran daring mempermudah, karena tidak perlu keluar rumah, akan tetapi ada sisi negatif seperti akses internat yang tidak stabil, penguasaan teknologi masih kurang dan tugas yang diberikan semakin berat. Hal ini berpengaruh terhadap mental mahasiswa, apalagi masih dalam tahap transisi untuk beadaptasi dengan kondisi baru. Sehingga dalam penerapannya ditemukan mahasiswa yang terganggu kejiwaannya, stress dan kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran. Terdapat penelitian dari Kusnayat (2020) menerangkan bahwa tekanan dampak psikologis dan mental bagi mahasiswa terjadi akibat tugas yang di berikan dan kesulitan dalam menggunakan aplikasi belajar daring. Sedangkan penggunaan media sosial tidak terlalu berpengaruh, karena sebatas untuk berkomunikasi, tugas dan informasi.
Baca Juga: Esai Rekonstruksi Pembangunan Pasca Pandemi
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pengaruh teknologi terhadap pembelajaran daring dimasa pandemi sangat baik dan menjadi solusi atas perubahan baru secara mendadak. Salah satunya penggunaan media sosial sebagai alat untuk penunjang pembelajaran daring. Media sosial tidak hanya sebagai alat komunikasi, tapi juga sebagai informasi, tempat pembelajaran, mengirim tugas, dan lain sebagainya. Pengaruh penggunaan media sosial terhadap kemampuan berpikir kritis, efektivitas dan mental mahasiswa pembelajaran daring. Pertama pengaruh terhadap kemampuan berfikir kritis mahasiswa cenderung baik dan tinggi dengan hubungan yang siginifikan. Kedua, pengaruh terhadap Efektivitas mahasiswa cenderung efektif dalam pembelajarang daring. Ketiga, pengaruh terhadap kesehatan mental mahasiswa tidak terlalu berpengaruh, tetapi melalui tugas yang diberikan berpengaruh terhadap mental. Dengan demikian, melihat hal tersebut sudah selayaknya pemerintah kedepannya perlu menganalisa lagi perihal kebijakan yang akan ditetapkan dengan melihat dampaknya, baik dari sisi positif maupun negatif. Selain itu, pihak kampus juga perlu memperhatikan sistem apa yang dipakai guna semua orang dapat melaksanakannya agar hasil dari capaian proses pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan optimal.
0 Response to "ESAI | PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, EFEKTIVITAS DAN MENTAL MAHASISWA PADA BELAJAR DARING ERA PANDEMI COVID-19"
Post a Comment