Esai | JOB CREATOR: SINERGI MAHASISWA MELALUI EKRAF GUNA IKUT SERTA DALAM REKONSTRUKSI PEMBANGUNAN EKONOMI PASCA PANDEMI COVID-19

JOB CREATOR: SINERGI MAHASISWA MELALUI EKRAF GUNA IKUT SERTA DALAM REKONSTRUKSI PEMBANGUNAN EKONOMI PASCA PANDEMI COVID-19


Saat wabah pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, berawal dari salah satu WNI melakukan kontak fisik dengan WNA Jepang pada tanggal 14 Februari 2020. Lalu pada tanggal 28 Februari 2020, pasien mendapat telepon dari temannya di Malaysia bahwa WNA Jepang yang melakukan kontak fisik itu positif corona. Sehingga dia melakukan pemeriksaan dan juga positif terinfeksi. Seiring waktu berjalan penyebaran virus corona saat ini mencapai seratus ribuan pasien yang terinfeksi, dan hampir semua pihak terdampak akibat Covid-19 ini.

Berbagai kebijakan ditempuh pemerintah baik dari bidang kesehatan, politik, ekonomi, dan sosial serta budaya. Meskipun sudah diterapkan kebijakan dengan hati-hati dalam memutuskannya, penyebaran mata rantai Covid-19 tak kunjung melandai bahkan selalu meningkat setiap harinya. Melihat keadaan yang tak pasti ini, pemerintah pun mengambil keputusan yang bisa dibilang cukup berisiko yaitu kebijakan new normal, dimana kebijakan ini membuka semua aktivitas kehidupan sehari-hari baik dari aspek ekonomi, pendidikan, sosial, dan lain sebagainya. Namun, tetap memperhatikan protokol kesehatan dan hanya daerah berstatus hijau yang boleh menerapkan kebijakan new normal, karena tingkat kasus terinfeksi melandai atau tidak sama sekali setiap harinya. Tujuan kebijakan ini salah satunya menjaga perekonomian nasional tidak jatuh terlalu dalam, sehingga dapat menekan resesi yang akan terjadi. Apalagi pasca Lockdown, PSBB, dan Physical Distancing serta Social Distancingmembuat roda perekonomian melambat bahkan berhenti.

Kondisi Ekonomi Indonesia saat ini dibilang cukup berat, dimana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II per 2020 sebesar -5,32 persen (y-on-y) dan merupakan salah satu kontraksi terbesar sejak kuartal II per 1998 yaitu sebesar -7,8 persen (y-on-y). Disisi lain, Tingkat Inflasi Indonesia juga mengalami kenaikan dimana untuk tahun kalender (bulan Januari-Juni) 2020 sebesar 1,09 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (bulan Juni 2020 terhadap bulan Juni 2019) sebesar 1,96 persen. Dengan demikian pemerintah sudah menyiapkan strategi-strategi untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi baik dari segi fiskal maupun moneter. Selain itu, tidak hanya pemerintah saja namun juga semua pihak harus ikut serta mendukung dan membantu pemulihan ini baik itu rakyat, akademisi, pengusaha, politisi dan lain sebagainya.

Sejalan dengan rekonstruksi pembangunan ekonomi yang dilaksanakan pemerintah untuk pemulihan perekonomian pasca pandemi, peran akademisi terutama para pemuda yang biasanya dikenal dengan mahasiswa/i ikut serta dalam mendukung kebijakan tersebut. Dikarenakan mahasiswa sebagai agent of change dan agent of control. Sudah sepantasnya mahasiswa terjun membantu, jangan hanya berdiam diri harus bergerak dan mulai perubahan, melalui gagasan dan pemikiran yang dituangkan dalam sebuah tulisan penelitian dan riset serta pendapat yang mengontrol setiap kebijakan yang ada.


JobCreator merupakan peran penting mahasiswa dalam rekonstruksi pembangunan ekonomi pasca pandemi, karena banyak masyarakat yang terdampak akibat pandemi seperti pekerja ter-PHK, pengangguran meningkat, dan lain-lain. Job creator dapat diartikan Technopreneur (berwirausaha) membuat lapangan kerja baru, menjadi langkah awal mahasiswa dalam membantu pemulihan ekonomi. Wirausaha yang dilaksanakan mahasiswa tidak sekedar berjualan biasa, namun terdapat pemanfaatan teknologi yang berperan penting dalam usahanya tersebut, itulah kenapa dinamakan Technopreneur (Technology + Entrepreneur). Konsep job creator ini dapat dimotori melalui Ekonomi Kreatif (Ekraf)seperti bisnis kekinian masa kini baik itu bidang kuliner, fashion, jasa, otomotif, dan lain-lain.

Pada tahun belakangan ini basis ekonomi kreatif mulai berkembang melalui pemikiran-pemikiran mahasiswa yang lebih kreatif dan inovatif dalam berwirausaha, tidak jarang banyak mahasiswa yang mengikuti berbagai macam program pemerintah seperti, Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK), Gerakan Mahasiswa Pengusaha, Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI), dan masih banyak lagi program yang lainnya. Untuk dapat menumbuhkan jiwa pemikiran mahasiswa kearah konsep job creator, maka perlu intervensi dari instansi pendidikan yaitu universitas-universitas yang saling bersinergi dalam membangun minat mahasiswa berwirausaha, tanpa dukungan dari universitas tempat mereka mengenyam pendidikan akan tidak optimal hasil dan tujuannya. Dengan berkembangnya wirausaha dalam rasio secara nasional, maka akan selaras dengan pertumbuhan ekonomi, dimana nantinya memicu perbaikan pembangunan ekonomi kearah yang lebih jelas dan stabil.

Selain peran mahasiswa dalam rekonstruksi pembangunan ekonomi pasca pandemimelalui ekraf (Ekonomi Kreatif), mahasiswa juga bisa melaksanakan kegiatan relawankemanusiaan seperti bantuan sosial kepada orang-orang yang terdampak, memberikan informasi kepada masyarakat tentang Covid-19 sesuai fakta dilapangan guna meminimalisir kekhwatiran dan kepanikan yang berlebih dan sebagai agent of control, peran mahasiswa perlu aktif dalam mengontrol setiap tindakan pemerintah dan kondisi ekonomi, politik, sosial, dan budaya setelah pandemi berakhir. Disinilah pemikiran-pemikian mahasiswa diperlukan menyuarakan pendapat mengenai kondisi dan pemulihan ekonomi setelah pandemi, karena pertarungan yang sebenarnya akan dimulai ketika pandemi Covid-19 berakhir.

Terimakasih

See You Next Time

Salam Pena

0 Response to "Esai | JOB CREATOR: SINERGI MAHASISWA MELALUI EKRAF GUNA IKUT SERTA DALAM REKONSTRUKSI PEMBANGUNAN EKONOMI PASCA PANDEMI COVID-19"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel