PUISI | PATAH

PATAH




Bagai sepasang burung dara yang melebarkan sayapnya

Bersiap untuk terbang ke angkasa
Menikmati sejuknya pegunungan, birunya lautan, indahnya taman
Terbang kesana-kemari dengan bahagianya
Bermimpi setinggi-tingginya akan menyelusuri sudut angkasa


Namun kini sayapnya patah
Lukanya berdarah-darah
Perih.. itulah sayatan hati kala itu..
Saat engkau tawarkan kebahagiaan
Tapi engkau pula yang menghancurkan

Tanpa merasa dosa engkau torehkan luka lara
Tanpa alasan yang jelas engkau pergi meninggalkanku begitu saja
Engkau menghancurkanku bukan dengan tajamnya belati
Tapi dengan janji setia yang engkau ingkari..

Tuhan..
Mengapa begitu perih kurasa
Sampai raga tak kuat menahannya
Orang lalu lalang hanya ucapkan duka

Patah sepatah-patahnya begitu yang kurasa
Benarkah karena dia yang mematahkanku dengan sengaja
Atau karena besarnya rasa cintaku padanya
Serta tingginya harapku bersamanya
Namun nyatanya takdir tak menyatukan kita
Dan harapan itu hanya mimpi belaka

0 Response to "PUISI | PATAH"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel