Cerpen | Patah Hati

Luka yang Belum Terobati


Mentari hadir memberi senyuman, membuka setiap lembaran baru meninggalkan waktu yang telah berlalu. Burung berkicau menjemput hari baru dengan diiringi tetesan embun yang merdu. Aku Membuka kedua mataku, melihat ke jendela, aku berdiri berjalan menghampiri lalu ku buka dan menghirup udara yang sejuk lagi menyegarkan. Itulah Rutinatas setiap pagi yang aku lakukan ketika bangun dari terlelapnya dalam alam mimpi. Perkenalkan Nama Aku Reva Cintya Putri, kerap di panggil dengan sebutan Reva. Aku anak gadis dari pasangan kedua orang tua ku, memiliki tubuh yang tinggi dan berisi bak gitar spanyol, Muka nya yang tirus bak bidadari turun dari kayangan, matanya berbinar dengan indahnya, dan suaranya bagaikan alunan melodi yang merdu. Terdengarlah suara jejak kaki yang dekat seraya memanggil “Reva makanan sudah siap cepat turun sini nanti terlambat…”yang tidak lain adalah ibu aku sendiri. Aku pun langsung cepat-cepat turun “iya Bu aku kebawah sebentar lagi”. Sehabis makan sama Ibu Bapak ku, aku pun langsung berangkat seraya mencium tangan kedua Orangtua ku sambil mengucapkan salam. “Ibu Bapak aku berangkat dulu ya, Assalamualaikum…” kata Ku. Iya nak hati-hati yaa, waalaikumsalam”.Ibu Bapak ku menjawab. Aku pun berangkat dengan menaiki sebuah kendaraan matic.
Sebelumnya Aku bersekolah di SMA ternama di Jakarta, tampat yang dimana terdapat banyak role model di sekolah tersebut yang berkumpul. Reva juga salah satu anggota Osis di SMA nya menjabat sebagai sekretaris OSIS. Memiliki sahabat dari smp yang tidak kalah cantik sebut saja Raisa dan Rizka, mereka selalu bersama dalam hal belajar, berbelanja, bercanda bahkan dalan senang maupun susah. Reva juga memiliki kekasih sebut saja namanya Rizky. Dia memiliki tubuh yang tinggi hampir 180cm dan atletis, memang pantas karena dia salah satu anggota pemain basket di SMA, banyak wanita yang tertarik kerap membuatnya menjadi cowo yang playboy dan sekarang Reva entah kenapa seperti tidak di anggap siapa-siapa bagi Rizky tapi belum ada tindak lanjut atas hubungannya itu.
Tring…Tring…Tring… Bel sekolah pun Berbunyi, pertanda akan dimulainya pembelajaran dan meninggalkan segala kegiatan yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Sesampai disekolah aku pun memasuki ruang kelas dan di sana sudah di sambut oleh dua sahabatku yang sangat baik dan ceria. “heyy, Reva baru datang yaa..?” kata Rizka, “Iya nih gue baru dateng hampir aja telat hehe” Sahut Gue. “Tumben banget lo baru datang, padahal tiap hari selalu datang lebih awal kenapa ada masalah?” Kata salah satu sahabatnya Raisa. “Eh…(Terejut) Aku ngga ada masalah kok Cuma agak telat aja tadi bangunnya”. Kata Aku. Krik suara pintu menendakan sesorang yang masuk, ya benar saja seorang guru pun masuk dan meminta semua siswanya fokus karena pelajaran akan dimulai. Sebut saja dia guru Matematika Pak Adi guru yang kocak dan sangat akrab sama siswa-siswanya. Beliau pun memberikan materi dan dengan diiringi para siswa yang memperhatikan. 
Bel istirahat pun berbunyi. Aku dan para sahabatku berjalan keluar kelas menuju kantin sekolah. Reva??? Terdengar suara yang tidak asing memanggil ku dari belakang, yaa ternyata dia adalah Rian selaku ketua Osis disekolah Ku. Perawakan yang gagah dan muka yang tampan memang membuat dia banyak dikagumi bahkan banyak cewe yang mendekati, dia hanya menghiraukan hal itu dan lebih memilih untuk selalu mendekatiku. Oh… Rian ada apa ya? Sahu aku. “Gpp Reva Cuma mau jalan bareng aja kekantin” jawab Rian. Cie…cie… ada yang lagi mau dekatin nih huhuyy… kata dua sahabatnya itu yang selalau membuat ak tertawa. Apasih kalian kami Cuma rekan satu osis doang gak lebih yakan rian? Jawab ku. Iya kami Cuma rekan osis kok sahut Rian. Mereka pun berjalan menuju kantin. Selama di kantin tak sengaja Dia melihat Mantan pacar eh bukan maksudnya pacarnya Rizky meskipun dia tidak menganggapnya lagi itu pacar, Rizky sedang berduaan sama cewek yang sekarang menjalin hubungan dekat, mereka sedang bercakap dan bercanda. Reva yang melihat merasa tersayat apalgi waktu Rizky lewat didepannya, dia tidak dihiraukannya acuh tak acuk seperti orang asing yang tidak dikenalnya. Sehabis itu kami pun menuju ke kelas untuk pelajaran selanjutnya.
Reva pun termenung memikirkan hal tadi. Yaa karna dia tahu kenangan yang pernah dialaminya waktu masih berhubungan baik sama Rizky. Hal itu Bermula waktu Aku baru lulus SMP dan baru masuk ke SMA yang sekarang ini aku bersekolah, waktu itu aku sekelompok sama Rizky saat MOS, dialah sebagai ketua kelompok, dia selalu memperhatikan anggotanya. Pada suatu saat aku membuat kesalahan yang membuat aku di hukum, dimarahin dan dibentak-bentak oleh kakak kelas OSIS di sana aku sangat gugup dan takut bahkan mau menangis. Tapi Rizky pun datang untuk membela aku, padahal memang salah tapi dia mau menggatikan hukuman aku. Aku pun terkejut dia sampai mau menggantikan aku. Sini ga usah takut kamu aman kok (sambil nyapuin air mataku yang membasahi pipi), nanti hukuman biar aku aja yang nanggung, sudah sewajar bagi ketua kelompok untuk membela angotanya, Kata Rizky. Aku hanya tersenyum kecil, seraya berkata “iya makasih Rizky”, aku tidak menyadari kalau aku mengeluarkan air mata saking takutnya. Selepas itu aku pun menjauah dan berkumpul sama tean-teman sekelompok. Setelah itu aku mulai memikirkan akan kata-kata dan senyumn rizky waktu itu, membuat hatiku merasa tenang. Seiring waktu kami pun selalu bertemu dan bercakap-cakap, dengan senyuman kecenya dan juga gaya coolnya meskipun beda kelas, lama kelamaan perasaan ku padanya mulai berbeda, aku merasa ada yang aneh sperti dadaku berdekup kencang, apakah ini pertanda cinta???... Akhirnya kami pun berpacaran, karena dia termyata juga sudah suka aku sejak pertemuan waktu itu. Kami pun menjalani masa-masa itu dengan indah damai dan penuh makna selama 2 tahun kami berpecaran.
Akan tetapi kebahagiaan itu hanya sementara, bagaikan senja cantik yang hadir dikala sore lalu meninggalkan kala malam. Seprti Pelangi yag hadir setelah hujan memberikan warna yang amat cantik namun hanya sesaat lalu pergi. Itulah kisah cintaku yang bahagia namun hanya sesaat. Waktu sekolah pun berakhir, masuklah fase libur semester yang di tunggu-tunggu, aku pun senang karna kami dapat menghabiskan waktu selalu bersama, namun dia tidak seperti itu katanya aku tidak bisa selama libur ini aku sama orangtuaku akan pergi keluar kota karna ada urusan. Akupun yang mendengar akan hal itu langsu memasang muka muram pertanda aku tidak suka dan sedih malah ditinggalkan tanpa memberitahu sebelumnya. “Syang minggu depan udah libur semester nih, kita dapat menghabiska waktu bersama, jalan-jalan bareng dong bisa kan???,”kata ku lewat chat. “Eh… sorry syang aku baru ngabarin, aku ga bisa soalnya selama liburan aku disuruh bantu orangtua aku untuk urusan ke luarkota, maaf yaa yank sahut Rizky”. “Iya deh (”, dengan sedih aku menjawab. Selama liburan aku merasa kesepian, hampa seperti waktu tidak adil bagiku, meskipun sahabat-sahabatku memberikan semnagat tetap aku tidak semangat hanya dia yang dapat menegmbalikan semangat ku, tapi dia tidak bisa dihubungi selama liburan membuat hatiku tambah tidak karuan. Libur semester pun sudah mau berakhir, Rizky tidak pernah menghubungi aku dan sebalik aku menghubungi dia tak pernah dibalas mau diangkat telepon. Ternyata dia ke luar kota hanya 3 hari, sisanya itu tidak tau entah kemana kata para sahabatku yang mengetahui dari teman-temannya. Aku amat terkejut kenpa bisa dia udah pulang tapi tidak pernah menghubungi aku, aku sangat penasaran dan mencari cara untuk mengetahui akan hal itu.
Entah kebruntungan atau hanya kebetulan saat aku dan para sahabatku,pergi ke mall untuk senang menhabiskan hari terakhir libur semester, aku amat sangat terkejut melihat Rizky berduaan sama cewek yang tidak lain teman sekelasnya sendiri nongkrong berduaan di salah satu café di mall tersebut. Sontak aku kaget dan berubah senang menjadi kesel, aku sangat marah dan mau mendatangi mereka berdua tpi para sahabatku melarangku, mereka tidak mau aku dibuat malu di sana karena kami berada di keramaian dan pasti banyak orang menyoroti kalau aku marah di dalam café tersebut. Akhirnya aku foto saja dan aku sama sahabatku pulang ke rumah amasing-masing. Aku masih begitu kesal melihat kejadian tadi, langsung aku chat Rizky tidak dibalas, ditelpon tidak diangkat, akhirnya aku kirim aja fotonya dan minta jelaskan apa itu. 
Tak berselang lama Rizky pun membalas foto yang aku kirim tersebut. “oh foto itu, emang benar aku sama cewe itu dan sudah jadian” balas Rizky. Aku pun sangat terkejut “Hah!!! Sudah jadian terus aku ini buat kamu syng???”. Dan Rizky pun tidak membalas. Aku pun terduduk dan ditemani lentera yang selalu menyinari malam ku yang gelap gulita member kesan malam nan sunyi. Sembari meneteskan air mata pertanda hati ku remuk bagai badan yang dipukul-pukul. Aku tidak menyangka kalau Rizky benar-benar selingkuh. Menangis tiada henti sampai membanjiri seluruh isi kamar ku. Setelah itu akupun tertidur lelap membawa kejadian itu kedalam mimpi yg begitu buruk bahkan mau lebih  buruk dari apa yang dibayangkan. Keesokan harinya disekolah, Aku pun langsung mendatangi Rizky dikelas dan ingin minta  penjelasan perihal tadi kemarin dan malam. Kubukalah pembatas yang menghalangi kami, yaitu pintu kelas Rizky, disana aku melihat dia bersama teman-temannya lagi asik ngobrol entah apa yang di obrolkannya. Aku langsung menghampirinya dengan muka yang penuh amarah, Seraya berkata “Rizky tolong jelasin yang kemarin???”. Rizky pura-pura tidak mendengar dan masik asik ngobrol padahal aku sudah didepan dia. Hoy Rizky, toh pacar mau ngajak ngobrol kata salah satu teman Rizky.  Akhirya Rizky pun menoleh, “Iya kenpa kamu kesini mau apa coba”, nada cuek sahuh Rizky. Membuatku tambah kesal dan tersa ingin ku lempar ini meja ke mukanya, biar dia tau bagaimana rasa sakit yang aku terima. “Hah… tadi udah aku blang, mau minta penjelasan tentang malam tadi!”, Kata ku dengan nada marah. “Oh… yang masalah kemarin, asal lo tau aja ya gua ga suka lagi sama lo terserah mau gimana lagi hubungan kita, pokoknya aku udah ga mau lasi sma lo dan aku udah punya cewe yang baru, pergi aja lo dari hadapan gua!!!”, Sahut Rizky dengan kalimat penuh duri yang siap menerjang. “Riz kok kamu berubah sih, knpa tiba-tiba malah jadi gini, Riz Riz.” Plakkkk… Rizky menampar udah bacot gua mau pergi yok teman-teman kita ke kantin. “Salah satu temannya berkata yng sabar yaa mungkin ini yg terbaik wkwk sambil tertawa ngejek.” 
Aku pun tersungkur sembari meneteskan air mata kesedihan, merasakan hari paling buruk selama aku hidup di dunia ini. Aku sudah tidak semangat lagi untuk belajar hanya mengingat kata-kata dia yang begitu menyakitkan, aku bahkan mau bolos tapi teman-teman ku malarang agar tidak bolos dan mencoba member semangat. Namun hal itu tidak membuahkan hasil yang signifikan aku tetap dalam kondisi kritis terlena akan kesedihan yang mendalam, aku oun pergi pulang sembari membawa luka yang menusuk dari hati sampai kejantung hingga sekarang luka tersebut tak pernah pudar selalu memabayangi pikiranku setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan hingga tahun. Sungguh aku harus berjalan dan mersakan pahitnya luka yang belum terobati hingga akhir hayat.
Pesan yang dapat diambil dari cerita diatas yaitu, Bahwa ketika masalah melanda atau kejadian yang buruk atau pula disakiti, ditingalkan maupun diselingkuhin. Sebagai seseorang yang berpikiran dewasa harusnya menjadikan kejadian atau permasalahan tersebut sebagai pengalaman yang amat berharga dengan dijadikan sebagai pelajaran agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang, dapat merubah diri tuk menjadi lebih baik lagi dengan Move On dan terus berusahan untuk menjadikan kualitas hidup yang selalu dibarengi dengan kebahagiaan. Bukan sebaliknya, selalu dipikirkan, dipermsalahkan, bahkan membuat stress yang terkena masalah tersebut, meskipun dia adalah seorang wanita. Sebab wanita juga perlu lebih kuat agar dapat meredam kesedihan yang mendalam lantaran ditinggalkan kekasihnya dan cobalah untuk lebih kuat dan buktikan kepada pasangan yang meninggalkanmu agar dia tahu bahwa aku tetap bahagia dan selalu ceria setiap saat.

#Perhatian!!!
Bagi kesamaan Nama, tempat, maupun yang lainnya itu semata-mata hanya fiksi belaka dan mohon maaf jika ada kata yang salah maupun menyinggung sobat sobat pembaca. Terimakasih.🙏

1 Response to "Cerpen | Patah Hati"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel